Oleh : Matheos V. Messakh
~~~~~~~
Ini cerita tentang sebuah lagu di akhir kebaktian minggu.
siapa pernah sangka, burung inipun Allah pelihara....? |
Minggu lalu saya terlambat ke gereja. Khotbah hampir berakhir ketika saya mulai masuk aula basketball di sebuah sekolah Kristen di BSD di mana kami menggunakannya sebagai tempat ibadah. Tentu saja saya tidak tahu lagi dari mana dan kemana thema khotbah hari itu. Liturgi kebaktianpun tidak saya pegang jadi saya hanya mengikuti saja apa yang dilakukan orang lain. [mungkin anda ingat salah satu film Mr. Bean, tapi saya tidak seusil comedian itu].
Namun ada satu lagu di akhir kebaktian yang mengusik saya. Saya familiar dengan solmisasinya namun tidak menghafal liriknya. Bisa ditebak, saya pasti hanya lancar menyanyikan pada bagian reffreinnya, seperti Mr. Bean. Sehabis kebaktian saya mencari liturgi yang ditinggalkan jemaat lain di kursi-kursi untuk melihat lagu itu. Tenyata Nyanyian Kidung Baru No. 49 “Tuhan Yang Pegang”.
Saya terus menyanyikan lagu itu sepanjang jalan ke rumah dan hampir sepanjang hari minggu itu. Di status facebook saya pun saya tuliskan beberapa penggal syair lagu itu. Sesampai di rumah saya membuka buku Nyanyian Kidung Baru dan mencari tahu isinya. Di buku nyanyian itu tertulis bahwa lirik dan syair asli lagu itu di tulis oleh Ira F. Stanphill (1914- ) dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh K.P. Nugroho (1928-1994). Perhatikan bahwa NKB sengaja mengosongkan tahun kematian Stanphill, mungkin penerbitnya bahkan tidak tahu apakah Stanphill masih hidup atau sudah meninggal.
Browsing di internet menunjukkan bahwa lagu itu pernah dinyanyikan oleh beberapa penyanyi modern seperti Leann Rimes, Alison Krauss, dan Kelly Price. Dari pencarian di internet saya kemudian tahu bahwa lagu yang sama juga ada dalam Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ) 241 namun diberi judul “Tak Kutahu kan Hari esok”.
Tapi siapakah Ira F. Stanphill?
Di Wikipedia disebutkan bahwa Ira Forest Stanphill (14 February 1914-30 December 1993) adalah seorang penulis lagu American gospel terkenal . Sumber lain menyebutkan ia telah menulis lebih dari 600 lagu dan 400 diantaranya telah diterbitkan dalam buku-buku nyanyian.
Ia lahir di Belleview, New Mexico. Pada usia 10 tahun, Stanphill sudah menjadi musisi berpengaruh yang mahir memainkan piano, organ, ukulele dan accordion. Pada usia 17 tahun ia telah menuliskan lagu-lagunya sendiri dan mementaskannya untuk pelayanan gereja, kebangunan-kebangunan rohani dan pertemuan-pertemuan doa.
Stanphill mengenyam pendidikan di Junior College di Chillocothe, Missouri dan kemudian ia menerima PhD honorary dari Hyles-Anderson College di Hammond, Indiana.
Sebagai penyanyi lagu-lagu evangelis, Stanphill banyak melakukan perjalanan di US dan Canada dan telah mengelilingi lebih dari 40 negara di dunia sepanjang karirnya untuk mengajar dan mementaskan musiknya. Banyak penyanyi terkenal menyanyikan lagu-lagunya yang kemudian mendapat pujian dan tetap terkenal sampai saat ini seperti Elvis Presley yang menyanyikan “Mansion Over the Hilltop” dan Johnny Cash yang menyanyikan “Suppertime”. Lagu-lagu lainnya yang tetap dikenal sampai saat ini dan masih tetap dinyanyikan antara lain: "I Know Who Holds Tomorrow", "I Walk with His Hand in Mine", and "We'll Talk It Over".
Stanphill meninggal kurang dari dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke 80 di Overland Park, Kansas dan dimakamkan di County Memorial Gardens, Johnson County, Kansas.
Syair asli dari lagu “I know Who Holds Tomorrow” ternyata sangatlah menyentuh. Ternjemahannya juga bagus, namun mungkin karena persoalan tehnis solmisasi syairnya tidak bisa diterjemahkan secara lurus saja tanpa improvisasi.
Berikut ini adalah terjemahan saya atas lagu ini. Saya berusaha menerjemahkan agak bebas tetapi tidak sebebas yang diterjemahkan dengan memikirkan teknis solmisasi.
Tak ku tahu kan hari esok
Aku hanya hidup dari hari ke hari
[tapi] aku tak pernah meminjam dari sinar mentari
Karena langitnya bisa saja menjadi gelap.
Tak ku kuatir akan masa depan
Karena kutahu yang Yesus katakan
Dan hari ini aku akan berjalan bersamaNya
Karena Ia tahu yang terbentang di depan
Banyak hal tentang hari esok
yang tak kutahu
Tapi kutahu siapa yang memegang hari esok
Dan kutahu siapa yang memegang tanganku
Setiap langkahku menjadi lebih terang
Ke tangga keemasan aku melangkah
Setiap beban menjadi ringan
Setiap mendung menjadi berkilauan.
Di sanalah matahari selalu bersinar,
Takkan ada tangis di mataku;
Di sanalah di ujung pelangi
Di mana gunung-gunung menyentuh langit
Namun ada satu lagu di akhir kebaktian yang mengusik saya. Saya familiar dengan solmisasinya namun tidak menghafal liriknya. Bisa ditebak, saya pasti hanya lancar menyanyikan pada bagian reffreinnya, seperti Mr. Bean. Sehabis kebaktian saya mencari liturgi yang ditinggalkan jemaat lain di kursi-kursi untuk melihat lagu itu. Tenyata Nyanyian Kidung Baru No. 49 “Tuhan Yang Pegang”.
Saya terus menyanyikan lagu itu sepanjang jalan ke rumah dan hampir sepanjang hari minggu itu. Di status facebook saya pun saya tuliskan beberapa penggal syair lagu itu. Sesampai di rumah saya membuka buku Nyanyian Kidung Baru dan mencari tahu isinya. Di buku nyanyian itu tertulis bahwa lirik dan syair asli lagu itu di tulis oleh Ira F. Stanphill (1914- ) dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh K.P. Nugroho (1928-1994). Perhatikan bahwa NKB sengaja mengosongkan tahun kematian Stanphill, mungkin penerbitnya bahkan tidak tahu apakah Stanphill masih hidup atau sudah meninggal.
Browsing di internet menunjukkan bahwa lagu itu pernah dinyanyikan oleh beberapa penyanyi modern seperti Leann Rimes, Alison Krauss, dan Kelly Price. Dari pencarian di internet saya kemudian tahu bahwa lagu yang sama juga ada dalam Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ) 241 namun diberi judul “Tak Kutahu kan Hari esok”.
Tapi siapakah Ira F. Stanphill?
Di Wikipedia disebutkan bahwa Ira Forest Stanphill (14 February 1914-30 December 1993) adalah seorang penulis lagu American gospel terkenal . Sumber lain menyebutkan ia telah menulis lebih dari 600 lagu dan 400 diantaranya telah diterbitkan dalam buku-buku nyanyian.
Ia lahir di Belleview, New Mexico. Pada usia 10 tahun, Stanphill sudah menjadi musisi berpengaruh yang mahir memainkan piano, organ, ukulele dan accordion. Pada usia 17 tahun ia telah menuliskan lagu-lagunya sendiri dan mementaskannya untuk pelayanan gereja, kebangunan-kebangunan rohani dan pertemuan-pertemuan doa.
Stanphill mengenyam pendidikan di Junior College di Chillocothe, Missouri dan kemudian ia menerima PhD honorary dari Hyles-Anderson College di Hammond, Indiana.
Sebagai penyanyi lagu-lagu evangelis, Stanphill banyak melakukan perjalanan di US dan Canada dan telah mengelilingi lebih dari 40 negara di dunia sepanjang karirnya untuk mengajar dan mementaskan musiknya. Banyak penyanyi terkenal menyanyikan lagu-lagunya yang kemudian mendapat pujian dan tetap terkenal sampai saat ini seperti Elvis Presley yang menyanyikan “Mansion Over the Hilltop” dan Johnny Cash yang menyanyikan “Suppertime”. Lagu-lagu lainnya yang tetap dikenal sampai saat ini dan masih tetap dinyanyikan antara lain: "I Know Who Holds Tomorrow", "I Walk with His Hand in Mine", and "We'll Talk It Over".
Stanphill meninggal kurang dari dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke 80 di Overland Park, Kansas dan dimakamkan di County Memorial Gardens, Johnson County, Kansas.
Syair asli dari lagu “I know Who Holds Tomorrow” ternyata sangatlah menyentuh. Ternjemahannya juga bagus, namun mungkin karena persoalan tehnis solmisasi syairnya tidak bisa diterjemahkan secara lurus saja tanpa improvisasi.
Berikut ini adalah terjemahan saya atas lagu ini. Saya berusaha menerjemahkan agak bebas tetapi tidak sebebas yang diterjemahkan dengan memikirkan teknis solmisasi.
Tak ku tahu kan hari esok
Aku hanya hidup dari hari ke hari
[tapi] aku tak pernah meminjam dari sinar mentari
Karena langitnya bisa saja menjadi gelap.
Tak ku kuatir akan masa depan
Karena kutahu yang Yesus katakan
Dan hari ini aku akan berjalan bersamaNya
Karena Ia tahu yang terbentang di depan
Banyak hal tentang hari esok
yang tak kutahu
Tapi kutahu siapa yang memegang hari esok
Dan kutahu siapa yang memegang tanganku
Setiap langkahku menjadi lebih terang
Ke tangga keemasan aku melangkah
Setiap beban menjadi ringan
Setiap mendung menjadi berkilauan.
Di sanalah matahari selalu bersinar,
Takkan ada tangis di mataku;
Di sanalah di ujung pelangi
Di mana gunung-gunung menyentuh langit
Tak kutahu kan hari esok
Mungkin ku kan ditimpa kekurangan.
Tapi Ia yang memberi makan burung pipit
Ia jualah yang berdiri di sampingku.
Tapak-tapak yang menjadi bagianku
Mungkin saja melewati api dan banjir
Tapi Ia ada di sana sebelum aku
Dan kudiselimuti oleh darahNya…
Dan inilah syair aslinya:
I don't know about tomorrow;
I just live from day to day.
I don't borrow from its sunshine
For its skies may turn to grey.
I don't worry o'er the future,
For I know what Jesus said.
And today I'll walk beside Him,
For He knows what lies ahead.
Many things about tomorrow
I don't seem to understand
But I know who holds tomorrow
And I know who holds my hand.
Every step is getting brighter
As the golden stairs I climb;
Every burden's getting lighter,
Every cloud is silver-lined.
There the sun is always shining,
There no tear will dim the eye;
At the ending of the rainbow
Where the mountains touch the sky.
I don't know about tomorrow;
It may bring me poverty.
But the one who feeds the sparrow,
Is the one who stands by me.
And the path that is my portion
May be through the flame or flood;
But His presence goes before me
And I'm covered with His blood.
Serpong, BSD, 9 Maret 2011
Mungkin ku kan ditimpa kekurangan.
Tapi Ia yang memberi makan burung pipit
Ia jualah yang berdiri di sampingku.
Tapak-tapak yang menjadi bagianku
Mungkin saja melewati api dan banjir
Tapi Ia ada di sana sebelum aku
Dan kudiselimuti oleh darahNya…
Dan inilah syair aslinya:
I don't know about tomorrow;
I just live from day to day.
I don't borrow from its sunshine
For its skies may turn to grey.
I don't worry o'er the future,
For I know what Jesus said.
And today I'll walk beside Him,
For He knows what lies ahead.
Many things about tomorrow
I don't seem to understand
But I know who holds tomorrow
And I know who holds my hand.
Every step is getting brighter
As the golden stairs I climb;
Every burden's getting lighter,
Every cloud is silver-lined.
There the sun is always shining,
There no tear will dim the eye;
At the ending of the rainbow
Where the mountains touch the sky.
I don't know about tomorrow;
It may bring me poverty.
But the one who feeds the sparrow,
Is the one who stands by me.
And the path that is my portion
May be through the flame or flood;
But His presence goes before me
And I'm covered with His blood.
Serpong, BSD, 9 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar